TUGAS 2
Mungkin sebelum kita membahas masalah kali ini mari lihat video
terlebih dahulu
Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional
Wawasan Nusantara. menjadi
pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka,
menghadapi, menyikapi, atau menangani berbagai permasalahan menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi Wawasan
Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air
secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut:
1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
Di samping itu, implementasi
Wawasan Nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang
memperhatikan kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta
kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Sang Pencipta.
Implementasi ini juga akan
menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa
membedabedakan suku, asal usul daerah, agama atau kepercayaan, serta golongan
berdasarkan status sosialnya.
4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan hankam akan menumbuh-kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia.
AJARAN DASAR WAWASAN NUSANTARA
Pengertian-pengertian yang di gunakan sebagai
acuan pokok ajaran dasar wawasan nusantara ialah wawasan nusantara sebagai
geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungan nya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta
menghormati kebinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai
tujuan nasional.
1. Landasan idil : pancasila
Pancasila telah di akui sebagai ideology dan dasar Negara yang merumuskan dalam pembukaan UUD 1945. Pada hakikatnya, pancasila mencerminkan nilai keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan, dan kesatuan, kekeluargaan,kebersamaan dan kearifan dalam mem bina kehidupan nasional. Pancasila merupakan sumber motivasi bagi perjuanga seluruh bangsa Indonesia dalam tekadnya untuk menata kehidupan didalam Negara kesatuan republic Indonesia secara berdaulat dan mandiri. Pengejawantahan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara diaktualisasikan dengan mensyukuri segala anugrah sang pencipta baik dalam wujud konstelasi dan posisi geografi maupun segala isi dan potensi yang dimiliki oleh wilayah nusantara untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi peningkatan harkat dan martabat bangsa dan Negara Indonesia dalam pergaulan antar bangsa. Dengan demikian, pancasila sebagai filsafah bangsa Indonesia telah di jadikan landasan idil dan dasar Negara sesuai dengan yang tercantum pada pembukaan UUD 1945. Karena itu, pancasila sudah seharusnya serta sewajarnya menjadi landasan idiil wawasan nusantara.
Pancasila telah di akui sebagai ideology dan dasar Negara yang merumuskan dalam pembukaan UUD 1945. Pada hakikatnya, pancasila mencerminkan nilai keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan, dan kesatuan, kekeluargaan,kebersamaan dan kearifan dalam mem bina kehidupan nasional. Pancasila merupakan sumber motivasi bagi perjuanga seluruh bangsa Indonesia dalam tekadnya untuk menata kehidupan didalam Negara kesatuan republic Indonesia secara berdaulat dan mandiri. Pengejawantahan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara diaktualisasikan dengan mensyukuri segala anugrah sang pencipta baik dalam wujud konstelasi dan posisi geografi maupun segala isi dan potensi yang dimiliki oleh wilayah nusantara untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi peningkatan harkat dan martabat bangsa dan Negara Indonesia dalam pergaulan antar bangsa. Dengan demikian, pancasila sebagai filsafah bangsa Indonesia telah di jadikan landasan idil dan dasar Negara sesuai dengan yang tercantum pada pembukaan UUD 1945. Karena itu, pancasila sudah seharusnya serta sewajarnya menjadi landasan idiil wawasan nusantara.
2. Landasan konstitusional : UUD1945
UUD 1945 merupakan konstitusi dasaryang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa , dan bernegara. Bangsa Indonesia sepakat bahwa Indonesia adlah Negara kesatuan yang berbentuk republic dan berkedaulatan rakyat yang di lakukan sepenuhnya oleh majelis permusyawaratan rakyat. Karena itu, Negara mengatasi segla paha golongan, kelompok, dan perseorangan serta menghendaki persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek dan dimensi kehidupan nasional. Artinya kepentingan Negara dalam segala aspek dan perwujudannya lebih di utamakan di atas kepentingan golongan, kelompok, dan perseorangan berdasarkan aturan , hukum, dan perundang-undangan yang berlaku yang memperhatikan hak asasi manusia(HAM), aspirasi masyarakat, dan kepentingan daerah yang berkembang saat ini.
UUD 1945 merupakan konstitusi dasaryang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa , dan bernegara. Bangsa Indonesia sepakat bahwa Indonesia adlah Negara kesatuan yang berbentuk republic dan berkedaulatan rakyat yang di lakukan sepenuhnya oleh majelis permusyawaratan rakyat. Karena itu, Negara mengatasi segla paha golongan, kelompok, dan perseorangan serta menghendaki persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek dan dimensi kehidupan nasional. Artinya kepentingan Negara dalam segala aspek dan perwujudannya lebih di utamakan di atas kepentingan golongan, kelompok, dan perseorangan berdasarkan aturan , hukum, dan perundang-undangan yang berlaku yang memperhatikan hak asasi manusia(HAM), aspirasi masyarakat, dan kepentingan daerah yang berkembang saat ini.
KEDUDUKAN, FUNGSI & TUJUAN WAWASAN
NUSANTARA
Konsep Wawasan Nusantara terdiri atas 3 unsur
dasar :
• Wadah (Contour). Meliputi, wilayah
Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk
serta aneka ragam budaya adalah bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Setelah merdeka NKRI mempunyai organisasi kenegaraan yang merupakan
wadah, bagi berbagai kegiatan kenegaraan dala wujud Supra Struktur Politik dan
berbagai kegiatan kemasyarakatan dalam wujud Infra Struktur Politik.
• Isi (Content). Isi adalah aspirasi
bangsa yang berkembang di dalam masyarakat dan dicita-citakan, serta tujuan
nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut 2 hal yang
esensial :
– Realisasi aspirasi bangsa
sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya dalam pencapaian cita-cita dan
tujuan nasional.
– Persatuan dan kesatuan
dalam kebinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
• Tata Laku (Conduct). Tata laku
merupakan hasil interaksi antara wadah dan Isi yang terdiri atas:
– Tata Laku Batiniah,
mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.
– Tata Laku Lahiriah,
mencerminkan tindakan, perbuatan dan perilaku bangsa Indonesia.
Kedua hal tersebut mencerminkan jatidiri dan
kepribadian bangsa Indonesia yang berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang
mempunyai rasa bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa sehingga
menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.
KEDUDUKAN,
FUNGSI & TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa
Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia
agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan
cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, wawasan Nusantara menjadi
landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berfungsi
sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara
di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat
Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
individu, kelompok golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan-kepentingan
tersebut tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan
kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat. Nasionalisme yang tinggi di
segala bidang demi tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari
makin meningkatnya rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa
Indonesia sebagai hasil pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara.
SASARAN
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM KEHIDUPAN NASIONAL
Sasaran implementasi Wawasan
Nusantara dalam kehidupan nasional adalah menjadi pola yang mendasari cara
berfikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, menangani
berbagai permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air
secara utuh dan menyeluruh dalam bidang :
* Politik, menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.
* Ekonomi, menciptakan tatanan
ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata.
* Sos-Bud, menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui dan
menerima serta menghormati : segala bentuk perbedaan (kebhinekaan) sebagai
kenyataan yang hidup disekitarnya dan sekaligus sebagai karunia Tuhan.
* Han-Kam, menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang
lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara
Indonesia.
PEMASYARAKATAN
ATAU SOSIALISASI WAWASAN NUSANTARA
1. Menurut sifat atau cara penyampaiannya,
dapat dilaksanakan sebagai berikut:
a. Langsung, yang terdiri dari Ceramah, Diskusi
atau Dialog, Tatap Muka.
b. Tidak Langsung, yang terdiri dari Media Elektronik, Media cetak.
2. Menurut metode penyampaiannya berupa :
a. Ketauladanan
Melalui metode
penularan ketauladanan dalam sikap perilaku sehari-hari kepada lingkungannya
terutama dengan memberikan contoh-contoh berfikir, bersikap dan bertindak
mementingkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan atau
golongan sehingga menimbulkan semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air
b. Edukasi
Melalui metode
pendekatan
– Formal, pendidikan umum
atau pembentukan, dimulai dari tingkat TK (Taman Kanak-kanak) sampai Perguruan
Tinggi, pendidikan karir disemua strata dan bidang profesi dan penataran atau
kursus-kursus, dsb.
– Informal, dapat
dilaksanakan di lingkungan rumah atau keluarga, di lingkungan pemukiman, di
lingkungan pekerjaan dan dalam lingkungan organisasi kemasyarakatan.
– Komunikasi. Melalui metode
komunikasi tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan (sosialisasi) dari
Wawasan Nusantara adalah : tercapainya hubungan komunikasi (timbal balik)
secara baik akan mampu menciptakan iklim/suasana yang saling menghargai,
menghormati, mawas diri dan tenggang rasa sehingga terjadi kesatuan bahasa dan
tujuan tentang Wawasan Nusantara.
– Integrasi. Melalui metode
integrasi tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan (sosialisasi) Wawasan
Nusantara adalah : terjalinnya persatuan dan kesatuan. Pengertian serta
pemahaman tentang Wawasan Nusantara yang mampu memantapkan untuk membatasi
sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia pada saat ini maupun di masa
yang akan datang, kesadaran mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita
serta tujuan nasional yang didasari Wawasan Nusantara.
Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara
Dewasa ini kita
menyaksikan bahwa kehidupan manusia baik secara individu dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara semuanya sedang mengalami siatu proses perubahan dan
kita juga menyadari bahwa faktor yang mendorong terjadinya proses perubahan
tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang dibawakan oleh negara-negara
maju dengan kekuatan penetrasi globalnya.
Tetapi jika kita
menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta itu sendiri perubahan dalam
kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, yang alamiah. Tidak ada kehidupan
dunia itu yang abadi atau kekal kecuali berkaitan dengan Wawasan Nusantara yang
sarat dengan nilai-nilai budaya bangsa dan dibentuk dalam proses panjang
sejarah perjuangan bangsa.
Akankah
wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan kesatuan itu larut atau hanyut tanpa
bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan dan gempuran nilai
global yang menantang Wawasan Persatuan Bangsa Indonesia antara lain
pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia tanpa batas, serta era baru kapitalisme
dan kesadaran warga negara.
1. Pemberdayaan
Masyarakat.
a. JOHN NAISBIT. Dalam
bukunya Global Paradox menulis “To be a global powers, the company must give more role to the smallest
part”. Pada intinya global paradox memberikan pesan bahwa negara harus dapat
memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya. Dikaitkan dengan
pemberdayaan masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan
oleh negara-negara yang sudah maju dengan “Buttom Up Planning”, sedang untuk negara-negara berkembang seperti Negara Kesatuan Republik
Indonesia masih melaksanakan program “Top Down Planning”, mengingat keterbatasan sumber daya alam, sehingga diperlukan landasan
operasional berupa GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara).
b. Kondisi Nasional. Pembangunan Nasional secara menyeluruh belum merata, sehingga masih ada beberapa daerah ketertinggalan pembangunan yang mengakibatkan keterbelakangan dalam aspek kehidupannya. Kondisi tersebut menimbulkan kemiskinan dan kesenjangan sosial di masyarakat, apabila kondisi ini berlarut-larut masyarakat di beberapa daerah tertinggal akan berubah pola pikir, pola sikap dan pola tindak, mengingat masyarakat sudah tidak berdaya dalam aspek kehidupannya. Hal ini merupakan ancaman bagi tetap tegak dan utuhnya NKRI. Dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat maka diperlukan prioritas utama pembangunan daerah tertinggal, agar masyarakat dapat berperan dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan diseluruh aspek kehidupan, yang di dalam pelaksanaannya diatur dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.
Dari uraian tersebut
diatas tentang pesan Global Paradox dan Kondisi Nasional dikaitkan dengan
pemberdayaan masyarakat dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, sehingga
pemberdayaan untuk kepentingan rakyat banyak perlu mendapat prioritas utama
mengingat Wawasan Nusantara memiliki makna persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan untuk lebih mempererat kesatuan bangsa.
2. Dunia Tanpa Batas.
a. Perkembangan IPTEK
(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Perkembangan global saat ini sangat maju dengan pesat, didukung dengan
perkembangan IPTEK yang sangat modern khususnya di bidang teknologi informasi,
komunikasi dan transportasi seakan akan dunia sudah menyatu menjadi kampung
sedunia, dunia menjadi transparan tanpa mengenal batas negara, sehingga dunia
menjadi tanpa batas. Kondisi yang demikian membawa dampak kehidupan seluruh
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dapat mempengaruhi
pola pikir, pola sikap dan pola tindak seluruh masyarakat Indonesia di dalam
aspek kehidupannya. Keterbatasan kualitas SDM Indonesia dibidang IPTEK
merupakan tantangan serius menghadapi gempuran global, mengingat penguasaan
IPTEK merupakan nilai tambah untuk berdaya saing di percaturan global.
b. KENICHI OMAHE. Dengan dua bukunya yang terkenal dengan “Borderless World dan The End Of The Nation State”, mengatakan bahwa, dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik masih relatif tetap, namun kehidupan suatu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin individual. Kenichi Omahe juga memberikan pesan bahwa untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintahan pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Hal ini kiranya dapat dimengerti bahwa, dengan memberikan peranan yang lebih besar kepada pemerintah daerah, berarti memberikan kesempatan berpartisipasi yang lebih luas kepada seluruh masyarakat. Apabila masyarakat yang dilibatkan dalam upaya pembangunan, maka hasilnya akan lebih meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa dalam percaturan global.
Dari uraian tersebut
diatas, tentang perkembangan IPTEK dan perkembangan masyarakat global dikaitkan
dengan Dunia Tanpa Batasdapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat
perkembangan tersebut akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola
pikir, pola sikap dan pola tindak didalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3. Era Baru Kapitalisme.
a. SLOAN AND ZUREKER. Dalam bukunya “Dictionary Of
Economics”, menyebutkan tentang kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang
didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu
untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam
aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan
sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri. Di era baru kapitalisme
bahwa sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan
aktivitas-aktivitas secara luasdan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat,
sehingga di dalam sistem ekonomi diperlukan strategi baru yaitu adanya
keseimbangan.
LATAR BELAKANG
KETAHANAN NASIONAL
Sejak proklamasi 17 Agustus 1945, kehidupan
bangsa Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman baik dari dalam maupun
dari luar negeri yang dapat membahayakan eksistensi Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), seperti :
– Agresi Militer Belanda.
– Agresi Militer Belanda.
– Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan
lain-lain.
– Ditinjau dari geopolitik dan
geostrategis dengan posisi geografis, potensi Sumber Daya Alam serta jumlah dan
kemampuan penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia menjadi ajang persaingan
dan perebutan negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak negatif yang
dapat membahayakan kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia.
Meskipun dihadapkan terhadap tantangan tersebut, NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi Ancaman, Gangguan , Hambatan dan Tantangan (AGHT). Negara Indonesia adalah negara hukum bukan berdasarkan kekuasaan belaka, dan kesemuannya ditunjukan untuk menjaga ketertiban seluruh masyarakat Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai UUD 1945 sebagai konsutitusinya, dimana system pemerintahan negara tertuang di dalamnya. Sehingga kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan Nasional yang didasari oleh Pancasila sebagai landasan idiil.
– UUD 1945 sebagai landasan konstitusionil.
– Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.
Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.
Meskipun dihadapkan terhadap tantangan tersebut, NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat, hal itu menunjukan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, sehingga dapat menghadapi Ancaman, Gangguan , Hambatan dan Tantangan (AGHT). Negara Indonesia adalah negara hukum bukan berdasarkan kekuasaan belaka, dan kesemuannya ditunjukan untuk menjaga ketertiban seluruh masyarakat Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai UUD 1945 sebagai konsutitusinya, dimana system pemerintahan negara tertuang di dalamnya. Sehingga kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan Nasional yang didasari oleh Pancasila sebagai landasan idiil.
– UUD 1945 sebagai landasan konstitusionil.
– Wawasan Nusantara sebagai landasan visional.
Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.
PENGERTIAN
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia
adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan yang selaras, serasi dan seimbang dalam seluruh
aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila,
UUD ’45 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain,
konsepsi ketahanan nasional Indonesia merupakan sarana untuk meningkatkan
keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
HAKEKAT TANNAS
& KONSEPSI TANNAS INDONESIA
Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia merupakan
Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan tujuan negara.
Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
merupakan Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara
seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional
AZAS-AZAS
TANNAS INDONESIA
Asas
kesejahteraan dan keamanan
Asas kesejahteraan dan keamanan adalah suatu asas
yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya saling mempengaruhi. Keamanan dan
kesejahteraan harus saling berdampingan pada kondisi apapun. Kedua aspek ini
merupakan tolak ukur dalam ketahanan nasional suatu negara. Jika masyarakat
disuatu negara sejahtera maka masyarakat tersebut akan merasa aman begitu pula
suatu negara yang aman akan merasa sejahtera. Keamanan nasional menunjukkan
kebijakan publik untuk memastikan keselamatan masyarakatnya. Ancaman keamanan
tidak hanya datang dari internal suatu negara, tetapi juga dari luar. Untuk
mencapai keamanan dan kesejahteraan suatu negara harus memiliki lembaga
keamanan dan kesejahteraan. Untuk memastikan keamanan nasional
digunakan cara :
– Menggunakan diplomasi untuk mengisolasi ancaman
– kuasa ekonomi untuk melakukan kerjasama
– Menggunakan jasa inteligen untuk mendeteksi ancaman dan melindungi rahasia negara.
– Angkatan bersenjata yang efektif
– Melakukan pertahanan sipil
– Menjaga kebudayaan nasional
– Menggunakan diplomasi untuk mengisolasi ancaman
– kuasa ekonomi untuk melakukan kerjasama
– Menggunakan jasa inteligen untuk mendeteksi ancaman dan melindungi rahasia negara.
– Angkatan bersenjata yang efektif
– Melakukan pertahanan sipil
– Menjaga kebudayaan nasional
SIFAT
TANNAS INDONESIA
Dinamis merupakan
Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi
lingkungan strategis.
Wibawa merupakan Pembinaan ketahanan nasional
yang berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang
diperhatikan pihak lain.
Konsultasi dan Kerjasama merupakan Sikap
konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
HUBUNGAN
KETAHANAN NASIONAL DENGAN WAWASAN NUSANTARA
Diantara kedua hal tersebut terdapat
suatu keterkaitan antara satu dengan yang lain. Wawasan nusantara yang
merupakan suatu kesamaan pandangan suatu bangsa mengenai diri dan lingkungannya
yang menjadi dasar pemikiran seluruh warga Negara Indonesia, tujuannya adalah
agar dapat terbentuk ketahanan nasional yang kuat pada bangsa tersebut yang
didasari kesamaan jati diri bangsa dan lingkungannya. Kemudian dari ketahanan
nasional yang kuat otomatis akan memiliki kekuatan politik yang kuat. Dengan
adanya politik yang kuat maka bangsa tersebut telah memiliki suatu pandangan
yang jelas mengenai perencanaan, pengembangan, pemeliharaan serta penggunaan potensi
nasional untuk mencapai tujuan nasional. Pandangan ini mempengaruhi terhadap
cara atau yang disebut sebagai suatu strategi nasional untuk mencapai tujuan
yang dicita-citakan (tujuan nasional bangsa Indonesia). Selain itu bangsa
tersebut akan diakui oleh masyarakat internasional sebagai bangsa yang kuat dan
kompak.
SUMBER:
http://ramaffasa.blogspot.co.id/2012/04/memahami-wawasan-nusantara-dalam_03.html
https://putrifitriany.wordpress.com/2013/06/10/hubungan-wawasan-nusantara-dan-ketahanan-nasional/
http://www.tugassekolah.com/2016/02/sifat-ketahanan-nasional-indonesia.html
http://agusismyname.blogspot.co.id/2013/06/tantangan-implementasi-wawasan-nusantara.html
http://www.tugassekolah.com/2016/02/sifat-ketahanan-nasional-indonesia.html
http://agusismyname.blogspot.co.id/2013/06/tantangan-implementasi-wawasan-nusantara.html
http://www.tugassekolah.com/2016/02/cara-pemasyarakatan-sosialisasi-wawasan-nusantara.html
Komentar
Posting Komentar